Laporan Penelitian tentang Laporan Keuangan perusahaan Furniture
LAPORAN PENELITIAN TENTANG LAPORAN
KEUANGAN
UD. MUTIARA FURNITURE
Diajukan kepada
Dosen Pembimbing
Untuk memenuhi tugas mata kuliah “Metode Penelitian
Perbankan Syariah”
Oleh :
AHMAD HANIF FATHONI
2013143290123
PROGRAM
STUDI EKONOMI SYARIAH
STAI
ATTANWIR TALUN SUMBERREJO BOJONEGORO
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT.
penyusun panjatkan, karena berkat rahmat serta bimbingan-Nya penulis berhasil
menyelesaikan laporan tentang “Analisis Laporan Keuangan UD. Mutiara Furniture”. Adapun laporan
ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah. Laporan ini berisikan tentang analisis
laporan keuangan perusahaan.
Semoga laporan “Analisis Laporan Keuangan UD. Mutiara Furniture" ini memberikan informasi yang berguna
bagi masyarakat serta bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan
ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Terima kasih kepada semua anggota
kelompok yang telah berperan dalam penyusunan laporan ini serta refrensi
dan sumber-sumber informasi yang kami peroleh.
Bojonegoro, 06 Nopember 2016
DAFTAR ISI
SAMPUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Identifikasi Masalah 3
C. Rumusan Masalah 3
D. Tujuan Penelitian 3
E. Manfaat Penelitian 4
BAB
II KAJIAN PUSTAKA
A. Laporan Keuangan 5
1.
Pengertian
Laporan Keuangan 5
2.
Bagian-bagian
Laporan Keuangan 5
3.
Tujuan
Laporan Keuangan 7
4.
Penggunaan
L.K dan Tujuan penggunaan 8
5.
Jenis-jenis
Laporan Keuangan 10
6.
Macam-macam
Laporan Keuangan 11
BAB
III PEMBAHASAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan 13
B. Laporan Keuangan 14
BAB
IV PENUTUP
A. Kesimpulan 15
B. Saran 15
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi membuka efek positif bagi perkembangan dunia usaha
sehingga para pengusaha dalam memperluas volume kegiatan usahanya. Perkembangan
dunia usaha tersebut akan membawa pengusaha ketingkat persaingan yang lebih
ketat. Hal ini, menuntut agar perusahaan dapat dikelola secara efektif. Dengan
demikian, keberhasilan suatu perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangannya.
Sebelum
membahas lebih jauh tentang laporan keuangan, maka perlu diingat bahwa laporan
keuangan suata perusahaan terdiri atas ;
1.
Neraca
2.
Laporan Laba/Rugi
3.
Laporan Perubahan Modal
4.
Laporan Arus kas
Dalam perseroan
terbatas apabila laba (rugi) suatu perusahaan tidak di pindahkan langsung ke
akun modal, maka di kenal laporan perubahan laba di tahan. Oleh karena itu
laporan perubahan modal perusahaan jenis ini agak berbeda. Laporan perubahan
modal pada perseroan terbatas hanya
memperlihatkan jumlah serta nilai saham yang beredar, misalnya bertambahnya
modal yang disetor. Pertambahan nilai kekayaan bersih Karena laba dan penurunan
disebabkan oleh pembagian laba kepada pemilik modal dalam bentuk deviden. Dalam
hal ini, di laporkan dalam “Laporan Perubahan Laba Ditahan”.
Perlu juga di
ingat bahwa laporan keuangan suatu perusahaan merupakan hasil akhir siklus
akuntansi. Laporan keuangan perusahaan disusun setiap akhir periode dan didalam
laporan keuangan tersebut terdapat informasi-informasi yang dapat digunakan
sebagai dasar untuk kebijakan pengambilan keputusan. Oleh karena itu, laporan
keuangan sangatlah penting bagi pihak-pihak tertentu yang memiliki kepentingan
terhadap perusahaan tersebut, pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan
keuangan yaitu :
1.
Pemilik perusahaan,
2.
Kreditur/kreditor,
3.
Investor,
4.
Manajer,
5.
Pemerintah,
Informasi yang
relevan untuk satu pihak mungkin menjadi tidak relevan bagi pihak lain. Tetapi,
begitu kelompok-kelompok yang membutuhkan informasi akuntansi dalam hal ini
laporan keuangan dapat diidentifikasikan dan dapat ditentukan. Jika kedua hal
tersebut telah diketahui, maka dapat diciptakan kerangka sistem informasi
akuntansi yang diperlukan untuk membantu setiap kelompok tersebut dalam membuat
penilaian dan keputusan yang berhubungan dengan tindakan-tindakan pada masa
yang akan datang.
Dari laporan keuangan
perusahaan tentu para pemakai informasi keuangan ingin mengetahui apakah
perusahaan yang dikelolanya selama ini berjalan dengan baik. Untuk mengetahui
apakah perusahaan sudah berjalan dengan baik, maka pengelola harus mengetahui
kinerja perusahaan yang dikelolanya, kinerja perusahaan dapat diketahui dengan
3 (tiga) hal yaitu :
1.
Likuiditasi
2.
Solvabilitas
3.
Rentabilitas
Dari ketiga
penilaian tersebut diatas salah satunya adalah likuiditasi. Likuiditasi
berhubungan erat dengan masalah kepercayaan kreditor yang berajangka pendek,
artinya semakin tinggi likuiditasi suatu perusahaan, maka semakin besar
kepercayaan kreditor terhadap perusahaan, likuiditas perusahaan dapat
ditunjukkan oleh besar kecilnya aktiva lancar atau aktiva yang mudah dapat
diuangkan dalam jangka pendek.
Likuiditasi
dapat dihitung dengan melihat laporan keuangan suatu perusahaan yaitu neraca
karena neraca memuat laporan tentang Asset (Aktiva) perusahaan dan kewajiaban
diantaranya asset lancer dan kewajiaban lancer yang di jadikan dasar
perhitungan tingkat likuiditasi laporan keuangan suatu perusahaan. Di dalam
neraca disajikan terutama dalam hal pengelompokkan dan penyajiaannya merupakan
hal penting karena hal tersebut dapat menunjukkan informasi-informasi penting
yang diperlukan. Dalam neraca sumber daya perusahaan yang dikelompokkan terdiri
dari :
1.
Aktiva: Di kelompokkan kedalam sumber-sumber
yang bersifat lancar, investasi dan tetap maupun yang tidak berwujud,
2.
Kewajiban: Di kelompokkan kedalam sumber-sumber
kewajiban yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang,
3.
Modal: Dikelompokkan kedalam modal sendiri dan
apa bila perusahaan persekutuan dapat di tambahkan modal masing-masing sekutu.
B.
Identifikasi
Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah yang telah dikemukan diatas dan mengingat begitu
pentingnya laporan keuangan suatu perusahaan, maka melakukan analisis laporan
keuangan suatu perusahaan perlu di hitung untuk mengukur sejauh mana
perkembangan perusahaan tersebut dengan menghitung rasio likuidasi sehingga
dapat menjaga kepercayaan para kreditor
jangka pendeknya. Dengan demikian penulis dapat mengidentifikasi masalah yang
terdapat dalam laporan keuangan neraca PT. Mutiara Furniture, sebagai berikut :
1.
Manajemen Laporan Keuangan PT. Mutiara
Furniture Tahun 2016
C.
Rumusan Masalah
Dari uraian yang dikemukakan sebelumnya dan mengingat begitu
pentingnya analisis rasio keuangan suatu perusahaan khususnya mengukur tingkat
likuidasi perusahaan sebagai penilain kemampuan perusahaan melunasi
hutang-hutang lancarnya. Maka, dalam laporan penelitian ini dapat dirumuskan
masalah yang akan di bahas yaitu “bagaimana mengoptimalkan laporan keuangan
pada peruasahaan?”.
D.
Tujuan
Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk memberikan bukti empiris tentang sejauh
mana factor-faktor atribut perusahaan, seperti ukuran perusahaan, opini audit,
ukuran kantor akuntan public, dan jenis industry, dapat mempengaruhi lamanya audit
lag, baik secara simultanmaupun parsial, pada perusahaan-perusahaan public
yang terdaftar di BEI, khususnya perusahaan dalam industry manufaktur.
E.
Manfaat
Peneletian
1.
Manfaat Bagi
Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan pertimbangan
,e,buat kebijakan dalam bidang keuangan.
2.
Manfaat Bagi
Pembaca
Untuk menambah
wawasan mengenai laporan keuangan.
3.
Manfaat Bagi
Penulis
Dapat
memberikan gambaran mengenai laporan keuangan sebagai alat bantu manajemen
dalam menilai kinerja keuangan perusahaan yang diharapkan dapat memberikan
hasil yang berguna.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Laporan
Keuangan
1.
Pengertian
Laporan Keuangan
Pada dasarnya
laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses akuntansi yang dapat
digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas
suatu perusahaan dengan pihak yang berkepentinagn dengan data atau aktivitas
perusahaan tersebut.
Pengertian laporan keuangan menurut
beberapa ahli, anatara lain :
a)
Drs. S.Munawir
Laporan Keuangan adalah hasil dari proses Akuntansi yang dapat digunakan
sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu
perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas
perusahaan tersebut.
b)
Drs. Djarwanto P.S
Laporan Keuangan adalah hasil dari proses Akuntansi yang dapat digunakan
sebagai alat untuk berkomunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan
kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan.
2.
Bagian-bagian
Laporan Keuangan
a)
Neraca
Di dalam akuntansi
keuangan, Neraca atau laporan posisi
keuangan (bahasa Inggris: balance sheet atau statement of financial position)
adalah bagian dari laporan keuangan suatu entitas
yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang
menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir
periode
tersebut. Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aset, liabilitas, dan ekuitas yang
dihubungkan dengan persamaan akuntansi berikut:
Informasi yang
dapat disajikan di neraca antara lain posisi sumber kekayaan entitas dan sumber
pembiayaan untuk memperoleh kekayaan entitas tersebut dalam suatu periode
akuntansi (triwulanan, caturwulanan, atau
tahunan).
b)
Laporan Laba
Rugi
Laporan laba rugi (Inggris : Income
Statement atau Profit and Loss Statement) adalah bagian dari laporan keuangan
suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi
yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga
menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih.
Unsur-unsur laporan laporan laba rugi biasanya
terdiri dari:
1)
Pendapatan dari penjualan (Dikurangi Beban
pokok penjualan)
2)
Laba/rugi kotor (Dikurangi Beban usaha)
3)
Laba/rugi usaha (Ditambah atau dikurangi
Penghaslan/beban lain)
4)
Laba/rugi sebelum pajak (Dikurangi Beban pajak)
5)
Laba/rugi bersih
c)
Laporan Arus Kas
Laporan arus
kas (Inggris: cash flow statement atau statement of cash flows)
adalah bagian dari laporan keuangan
suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi
yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas) perusahaan.
Informasi arus kas berguna sebagai indikator jumlah arus kas pada masa yang akan datang,
serta berguna untuk menilai kecermatan atas taksiran arus kas yang telah dibuat sebelumnya. Laporan arus kas
juga menjadi alat pertanggungj awaban arus kas masuk dan arus kas keluar selama
periode pelaporan. Apabila
dikaitkan dengan laporan keuangan lainnya, laporan arus kas memberikan
informasi yang bermanfaat bagi pengguna laporan dalam mengevaluasi perubahan kekayaan
bersih/ekuitas dana suatu entitas pelaporan dan struktur keuangan pemerintah (termasuk likuiditas dan solvabilitas).
3.
Tujuan Laporan Keuangan
a)
Tujuan Khusus
Laporan Keuangan bertujuan untuk menyajikan secara wajar, dan
sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima umum, posisi keuangan, hasil
usaha, dan perubahan lain dalam posisi keuangan.
b)
Tujuan Umum
1)
Informasi yg dapat dipercaya mengenai perubahan
sumber ekonomi netto suatu perusahaan yg timbul dari kegiatan dalam rangka
mendapatkan laba.
2)
Memberikan informasi yg dapat dipercaya mengenai
Aktiva, Kewajiban dan Modal.
3)
Membantu para pemakai dalam memperkirakan
potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
4)
Memberi informasi penting lainnya mengenai
perubahan sumber-sumber ekonomi & kewajiban seperti informasi mengenai
aktivitas belanja.
5)
Mengungkapkan informasi lain yg berhubungan
dengan laporan keuangan yg relevan untuk kebutuhan pemakai laporan keuangan.
c)
Tujuan Kualitatif
1)
Relevan
2)
Dapat dimengerti
3)
Daya uji
4)
Netral
5)
Tepat waktu
6)
Daya banding
7)
Lengkap.
4.
Penggunaan
Laporan Keuangan dan Tujuan Penggunaanya
Dalam
buku Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan karya Darsono dan Ashari
disebutkan bahwa dalam UU No. 1/1995 tentang Perseroan Terbatas (PT) dijelaskan
bahwa laporan keuangan digunakan sebagai alat pertanggungjawaban bagi pengurus
suatu perusahaan (Direksi dan Komisaris). Oleh karenanya, laporan keuangan
wajib disampaikan kepada pemilik perusahaan. Namun, dengan semakin besarnya
keterlibatan pihak lain, laporan keuangan kemudian menjadi bagian yang penting
pula bagi pihak lain non pemilik, yakni kreditur, supplier, pemerintah,
karyawan dan sebagainya. Selain itu, laporan keuangan digunakan juga untuk
menurunkan information asymetry, yaitu suatu kondisi dimana informasi yang
dimiliki oleh satu pihak lebih banyak dibandingkan dengan pihak lainnya. Seperti
informasi yang dimiliki oleh Direksi perusahaan lebih banyak dibandingkan
dengan informasi yang dimiliki oleh pemilik perusahaan. Sehingga, dengan adanya
laporan keuangan, informasi akan tersebar secara merata antara pengelola dan
pemilik perusahaan.
Selain
sebagai alat pertanggungjawaban, informasi keuangan diperlukan sebagai dasar
pengambilan keputusan ekonomi. Pengambilan keputusan ekonomi. Pengambilan
keputusan ekonomi adalah keputusan yang dilakukan secara sadar untuk menetapkan
sesuatu atas dasar data dalam bidang bisnis. Menurut Darsono dan Ashari
(2005:11-12), pengguna laporan keuangan dan kebutuhan informasi keuangannya
dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a)
Investor
Pemilik
perusahaan menanggung risiko atas harta yang ditempatkan pada perusahaan. Pemilik
membutuhkan informasi untuk menilai apakah perusahaan memiliki kemampuan
membayar deviden. Di samping itu untuk menilai apakah investasinya akan tetap
dipertahankan atau dijual. Bagi calon pemilik, laporan keuangan dapat
memberikan informasi mengenai kemungkinan penempatan investasi dalam
perusahaan.
b)
Karyawan
Karyawan
dan serikat buruh memerlukan informasi keuangan guna menilai kemampuan
perusahaan untuk mendatangkan laba dan stabilitas usahanya. Dalam hal ini,
karyawan membuthkan informasi untuk menilai kelangsungan hidup perusahaan
sebagai tempat menggantungkan hidupnya.
c)
Pemberi Pinjaman
Pemberi
pinjaman membutuhkan informasi keuangan guna memutuskan memberi pinjaman dan
melihat kemampuan perusahaan membayar angsuran pokok beserta bunganya (riba: konvesional)
atau margin keuntungan beserta bagi hasilnya (pembiayaan/kredit syariah) pada
saat jatuh tempo. Jadi, kepentingan kreditur terhadap perusahaan adalah apakah
perusahaan mampu membayar utangnya kembali atau tidak.
d)
Pemasok atau Kreditur Usaha Lain
Pemasok
memerlukan informasi keuangan untuk menentukan besarnya penjualan kredit yang
diberikan kepada perusahaan pembeli dan kemampuan membayar pada saat jatuh
tempo.
e)
Pelanggan
Dalam
beberapa situasi, pelanggan sering membuat kontrak jangka panjang dengan
perusahaan sehingga perlu informasi mengenai kesehatan keuangan perusahaan yang
akan melakukan kerja sama.
f)
Pemerintah
Informasi
keuangan bagi pemerintah digunakan untuk menentukan kebijakan dalam bidang
ekonomi, misalnya alokasi sumber daya, UMR, pajak, pungutan, serta bantuan.
g)
Masyarakat
Laporan
keuangan dapat digunakan untuk bahan ajar, analisis, serta informasi trend dan
kemakmuran.
5.
Jenis-jenis
Laporan Keuangan
Berdasarkan
Pernyataan Standart Akuntansi Keuangan (PSAK) terdapat 5 (lima) jenis Laporan
Keuangan, antara lain:
a)
Neraca
merupakan laporan yang digunakan dalam rangka menunjukkan seberapa besar asset,
kewajiban dan modal suatu perusahaan dalam periode waktu tertentu
b)
Laporan laba
rugi, laporan ini memberikan gambaran mengenai laba atau rugi perusahaan dalam
kegiatanya menghasilkan suatu barang atau jasa dan proses penjualan dalam satu
periode. Isi dari laporan laba rugi terdiri dari pendapatan atau penjualan,
biaya harga pokok penjualan, biaya administrasi perusahaan, penghasilan dan
beban lain-lain.
c)
Laporan
perubahan modal merupakan laporan yang memberikan gambaran mengenai besarnya
saldo modal perusahaan pada periode tertentu yang dipengaruhi oleh laba atau
rugi bersih operasi.
d)
Laporan arus
kas adalah laporan perputaran penggunaan kas perusahaan yang digolongkan
kedalam arus kas operasi, arus kas investai, dan arus kas pendanaan
e)
Catatan atas
laporan keuangan merupakan penjelasan dari laporan keuangan neraca, laba rugi,
perubahan modal, dan arus kas perusahaan serta informasi yang berhubungan
dengan kegiatan operasional perusahaan.
6.
Macam-macam
Laporan Keuangan
a)
Analisis Rasio
Rasio
adalah hubungan matematis antara dua kuantitas Agar memiliki arti, rasio dalam
laporan keuangan harus mengacu pada hubungan yang penting secara ekonomi.
Misal, karena ada hubungan yang pentingantara laba dengan aset yang digunakan
untuk menghasilkan laba, maka rasio laba terhadap aset menjadi penting untuk
dianalisis
Analisis rasio
dapat dikelompokkan ke dalam 5 macam kategori:
1)
Rasio Likuiditas (liquidity ratio)
2)
Rasio Solvabilitas (Solvency ratio)
3)
Rasio Aktivitas (activity ratio)
4)
Rasio Profitabilitas (profitability ratio)
5)
Rasio Pasar (market ratio)
b)
Analisis Common
Size
Adalah analisis
dengan pembacaan data-data keuangan untuk beberapa periode (untuk mencari
trend-trend tertentu). Analisis common size disusun dengan cara menghitung
tiap-tiap rekening dalam laporan laba-rugi dan neraca menjadi proporsi dari
total penjualan (utk laporan laba-rugi) atau dari total aktiva (untuk neraca).
1) Analisis common
size perusahaan dianalisa dengan melihat trend yang muncul.
2) Analisis common
size perusahaan selanjutnya dibandingkan dengan analisis common size industri
untuk melihat kekuatan dan kelemahan perusahaan. Untuk kekuatan akan diupayakan
untuk dipertahankan sedang kelemahan diupayakan untuk diperbaiki.
c)
Analisis Du
Pont
1)
Adalah analisis yang mempertajam analisis rasio
dengan memisahkan profitabilitas dengan pemanfaatan aset.
2)
Analisis Du Pont I: menghubungkan ROA, profit
margin, dan perputaran aktiva ROA = Profit margin x perputaran aktiva
3)
Analisis Du Pont II: memasukkan unsur financial
leverage (hutang)
4)
ROE = ROA/ (1-(Tot hutang/TotAset))
5)
Untuk menaikkan ROE dapat dilakukan dengan
menaikkan ROA dan/atau menaikkan Hutang.
d)
Analisis Cross
Section
Adalah
perbandingan data keuangan suatu perusahaan dengan perusahaan atau industri yg
sejenis`
Definisi
industri sejenis adalah
1)
Kesamaan dalam jenis bahan baku atau supplier
contoh: standar klasifikasi industri listing di BEJ.
2)
Kesamaan dari sisi permintaan
Kriteria
pengelompokan industri didasarkan atas produk yg dihasilkan. Contoh: misal
kebutuhan komunikasi, penghasil komputer PC dengan mesin fax bisa bersaing.
Kamera dengan HP.
3)
Kesamaan dalam atribut keuangan
Saham-saham yg
punya kesamaan atribut bisa dimasukkan dalam satu kelompok, misal: kesamaan
e)
Analisis Time
Series dan Forecesting Data Keuangan
Adalah analisis
terhadap data historis untuk melihat tren yang mungkin timbul.
1) Trend angka
selanjutnya dianalisis guna mengetahui apa yang terjadi.
Trend perusahaan sebaiknya dibandingkan dengan
tren industri apakah sudah bergerak lebih baik dari trend industri.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda